Korban Tawuran, Ada Apa dengan SMA 6 Jakarta?

Sumber: Google

Meninggalnya Alwi Yusianto Putra, siswa kelas X SMA 6 Jakarta akibat tawuran antarpelajar di Jakarta, Senin, 24 September 2012. Menarik saya untuk menulis tentang SMA 6 Jakarta. Hanya sekilas sih, ya sekilas, karena saya sendiri pernah berada di SMA 6 Jakarta tidak lama, hanya dua hari.

Saya mendapatkan tugas mengawas SNMPTN tahun 2012 di SMA 6 Jakarta selama dua hari. Selama dua hari ini saya manfaatkan untuk mengelilingi SMA 6 Jakarta. Tentu belum semua bisa dilihat. Tetapi setidaknya ada hal-hal yang perlu saya share disini.

1. Pertama kali datang ke SMA 6 Jakarta, saya disambut oleh seorang satpam dengan wajah datar. Ya, maklum namanya juga satpam, perlu ketegasan.

2. Saat masuk ruang pengawas SNMPTN, disana tidak banyak ditemui “para penguasa” SMA 6 Jakarta yang mencoba berinteraksi bersama pengawas SNMPTN lainnya. Kita dianggurin begitu. Agak kurang ramah. Ada sih satu dua yang bisa dikatakan ramah.

3. Kepala Sekolahnya adalah alumni SMA 6 Jakarta sendiri. Masih ada guru-guru kepala sekolah yang mengajar di SMA 6 Jakarta. Tentu guru-gurunya bangga karena salah satu muridnya kini menjadi Kepala Sekolah.

4. Walaupun ruang kelas digunakan untuk SNMPTN, tetapi pihak sekolah tidak meliburkan siswanya. Para siswa tetap masuk di siang hari karena pagi hari digunakan untuk SNMPTN. Mantap, ini yang patut ditiru sekolah lain.

5. Masjidnya nyaman. Salut nih. Apa mungkin para aktivis Rohisnya gemar merawat dan meramaikan masjid ya?

6. Di sepanjang lorong kelas, banyak ditemukan papan digantung berisikan kata-kata motivasi.

7. Sudah ada deklarasi untuk tidak tawuran dengan sekolah lain. Tetapi kenapa masih saja terjadi tawuran ya?

8. Absen siswanya menggunkan finger print yang di letakan di dekat pintu gerbang. Mantap, seperti pegawai saja.

Baik, hanya itu yang bisa saya sampaikan. Tentu masih banyak kekurangan. Tentang SMA 6 Jakarta ini hanya menurut kaca mata saya pribadi. Mohon maaf bila ada yang kurang nyaman membaca tulisan ini.

Postingan populer dari blog ini

Bahaya Pergaulan Bebas

Ketika Kuku kakiku Hampir Terlepas