Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2012

Malam Pertama di Rumah Tak “Bernyawa”

Gambar
Srt…,srt…,kontrang, ssssst. Itulah suara di malam gelap gulita yang yang terdengar di rumah baruku yang belum dialiri listrik. Aku tak ngeh, kalo listrik yang sudah terpasang itu kondisinya di block oleh PLN. Pantas saja aku tak berhasil mengisi pulsa listrik prabayar. Aku tunggu-tunggu dari jam 3 sore, ternyata PLN yang sudah dihubungi oleh developer Vila Gading Permai belum datang juga. Hingga ba’da Isya aku tunggu, tetap belum nongol juga. Aku pun mendapatkan nomor PLN Jampang dari tetanggaku, Mas Adit. Namun tetap belum datang juga. Akhirnya, semalaman aku tidur di malam pertama rumah baruku dalam kondisi gelap gulita. Akhirnya Pindah Rumah Sejak Pagi hari, Ahad, 29 April 2012 aku sudah bersiap-siap untuk pindah rumah ke Vila Gading Permai, sengaja aku segera pindah karena kalo tidak pindah, sudah pasti aku harus membayar kontrakan kembali di awal bulan. Tetanggaku, Mas… dengan ringan membantu mengangkatkan perabotan rumah dan barang-barang yang sudah dikemas rapih oleh is

Mustafa Davis: Memeluk Islam Setelah Membaca Surah Maryam

Gambar
Mustafa Davis Mustafa Davis lahir dan dibesarkan di wilayah teluk di Kalifornia Utara. Ia kini dikenal sebagai pembuat film dan seniman dunia. Sebagai seniman, Davis mencintai keindahan. Dan keindahan paling indah di matanya adalah senyum seorang pria sederhana yang tulus, yang membawanya pada Islam 16 tahun lalu. Semua berawal pada suatu Rabu di bulan Mei 1996, Davis bertemu dengan seorang teman dalam perjalanannya menuju kampus. Belakangan Davis tahu ia dan pria bernama Whitney Canon itu belajar dalam kelas bahasa Prancis yang sama. Lalu, mengetahui bahwa Whitney adalah seorang seniman dan musisi sepertinya, Davis kerap menghabiskan waktu bersamanya setelah itu, terutama di ruang piano di aula musik kampusnya. Selama satu semester, dengan cara menyelinap, ia dan Whitney menghabiskan waktu di ruangan itu, lalu bermain musik atau berbincang tentang persoalan kerohanian di sana. Pada suatu Rabu di tahun yang sama, bersama salah seorang temannya, Whitney Canon (kini Muslim)

Hujjatul Islam: Buya Hamka, Ulama Besar dan Penulis Andal

Gambar
Haji Abdul Malik Karim Amrullah Ia adalah salah satu anak bangsa yang kiprahnya tidak hanya dikenal luas di wilayah Nusantara, namun juga hingga ke negeri-negeri tetangga. Hamka, demikian orang-orang memanggil sosok ulama terkenal, penulis produktif, dan mubaligh besar yang berpengaruh di kawasan Asia ini. Nama sebenarnya adalah Abdul Malik Karim Amrullah. Sesudah menunaikan ibadah haji pada 1927, namanya mendapat tambahan 'Haji' sehingga menjadi Haji Abdul Malik Karim Amrullah, disingkat Hamka. Ensiklopedi Islam menyebutkan tokoh kelahiran Maninjau, Sumatra Barat, 16 Februari 1908 ini hanya sempat masuk sekolah desa selama tiga tahun dan sekolah-sekolah agama di Padangpanjang dan Parabek (dekat Bukittinggi) kira-kira tiga tahun. Namun bakat yang dimilikinya dalam bidang bahasa, membuat Hamka dengan cepat bisa menguasai bahasa Arab, dan ini mengantarkannya mampu membaca secara luas literatur Arab, termasuk terjemahan dari tulisan-tulisan Barat. Sebagai seorang

Islam Mengisi Kekosongan Jiwa Natassia M Kelly

Gambar
Ilustrasi Natassia M. Kelly dibesarkan dalam tradisi Kristen yang kental. Setiap pekan ia tak pernah absen datang ke gereja. Ia pun aktif mengikuti paduan suara gereja. Ironisnya, Natassia tidak pernah merasa agama menjadi bagian dari hidupnya. "Ketika saya merasa dekat dengan Tuhan, saya sering berdoa untuk meminta bimbingan dan kekuatan pada saat putus asa atau ada hal yang diinginkan. Tapi saya menyadari perasaan kedekatan itu seolah menguap ketika saya tidak lagi memohon kepada Tuhan untuk sesuatu. Saya menyadari bahwa saya percaya, tapi saya tidak memiliki iman," paparnya. Natassia sadar, kehidupan yang serba rumit ini membutuhkan Tuhan. Menurutnya, jika tidak ada Tuhan, dunia akan berakhir dalam anarkis. Sebabnya, Natassia menilai manusia membutuhkan bimbingan spiritual guna menjalani hidup secara tertib dan teratur. "Setidaknya itu yang saya pahami," imbuh dia. Berbeda dengan teman sebayanya yang menganggap agama adalah warisan orang tua, Natassia

Warga Lampung Barat Waspada Tsunami

Gambar
Warga pesisir barat, Kecamatan Krui, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, tengah waspada adanya peringatan dini gelombang tsunami pasca gempa bumi di Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) sebesar 8,9 Skala Richter (SR), Rabu (11/4), pukul 15.38 WIB. Keterangan yang diperoleh, Rabu (11/4) petang, warga Krui sudah berkemas untuk berangkat ke tempat yang lebih tinggi, karena kawasan ini berada persis di bibir pantai menghadap lautan Samudra Indonesia. Getaran gempa yang berpusat di Aceh dan Sumut tersebut, sempat terasa di kawasan Krui dan Liwa, ibukota Lampung Barat, namun tidak berada lama. Namun, tidak begitu bergoyang lama. “Getarannya memang ada yang terasa, namun tidak bergoyang,” kata Indra Kusuma, kepala Dinas Pertambangan Lampung Barat dihubungi Republika dari Bandar Lampung, Rabu (11/4). Ia mengatakan dirinya sudah mendapatkan informasi dari BMKG setempat terhadap peringatan dini tsunami di Bengkulu, Lampung, Aceh, dan Sumut, setelah terjadinya gempa bumi pada pukul 15.38.

Gambaran Akhlak Mulia: Inspirasi "The Chosen One" Maher Zain

Gambar
Tak mengganggu keceriaan anak Krisis akhlak. Ya... saat ini bangsa kita sedang mengalami krisis akhlak. Sering kali kita merasakan sedih, bila melihat kehidupan masyarakat yang jauh dari nilai-nilai Islam, padahal Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Seperti apa nilai-nilai Islam dalam kehidupan tersebut? Nah, saya mencoba mengambil potongan-potongan gambar dalam video Maher Zain yang berjudul The Chosen One. Foto-Foto ini adalah gambaran dari akhlak mulia yang sangat besar pahalanya di sisi Allah. Perbuatan-perbuatan yang bisa kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari. 1.  Memberi minum anjing yang kehausan   2. Balapan lari dengan istri tercinta   3. Menggendong istri tercinta   4. Membantu mengambilkan barang   5. Tidak marah ketika anak naik ke punggung kita ketika bersujud  6. Membantu membawakan barang 7. Membuang kemaksiatan 8. Memasak sayur sop dan memberikannya ke tetangga yang membenci kita  9. Memungut sampah dan membua

Profesor Inggris, David Roy Woelke, Masuk Islam

Gambar
David Roy Woelke mengucapkan dua kalimat syahadat Penggambaran negatif media barat terhadap Islam dan Muslim telah mendorong seorang profesor bahasa Inggris asal Kanada untuk mempelajari Islam dan Alquran. Selanjutnya, dorongan itu pula yang mengantarkannya pada pengucapan dua kalimat syahadat. "Ketika saya datang ke Arab Saudi, saya menyadari media barat telah keliru menggambarkan Islam sebagai agama kekerasan dan terorisme," kata David Roy Woelke, yang selanjutnya mengubah namanya menjadi Dawood, seperti dikutip onislam.net, Senin (2/4). Dawood mengatakan Islam adalah agama rahmat bagi semesta alam. Karena itu, apa yang diberitakan dunia barat tentang Islam banyak terdistorsi."Saya banyak mencari tahu tentang agama ini. Semakin dalam saya pelajari tentang Islam, saya merasa Allah SWT membimbing saya untuk menuju jalan yang benar. Itu sebabnya, saya memutuskan untuk memeluk Islam," kata dia. Kini, Dawood terus mendalami agama barunya. "Sekarang saya