Balitapun Berdakwah

Hanif dan Abinya
Hijab, Jilbab, dan Kerudung

Hanif (4 th) seringkali diingatkan oleh abi dan umminya mengenai jilbab.
"Hanif, pintu depannya jangan dibuka dong! Umminya lagi gak pake jilbab." Begitu yang kadang dilontarkan oleh abi dan umminya.
"Hanif, jangan pake jilbab, jilbab itu buat perempuan." Kadang pula ada pelarangan seperti itu karena ia anak laki-laki.
Intinya kami sepakat, sejak kecil seorang anak harus dibeitahu mana batasan aurat untuk muslim dan muslimah.



Pernah suatu saat ada tetangga kami yang sudah sepuh lewat di depan rumah kami, kebetulan saat itu ada Hanif yang melihat tetangga kami tersebut.
"Opung, mana kemana? kok gak pake jilbab?" terlontar kalimat tersebut dari mulut hanif yang masih balita. Alhamdulillah ia mulai mengerti dan bisa "berdakwah".

---

Dangdut dan Shalawat

Kamipun sepakat jika di rumah dilarang memperdengarkan nyanyian yang bisa melenakan dan melupakan kita untuk ingat Allah setiap saat. Dangdut, dan nyanyian sejenisnya yang bukan Islami menjadi hal yang tidak diharapkan terdengar di rumah.

"Sakitnya tuh disini." Hanif mendendangkan nyanyian dangdutan yang pernah ia dengar di rumah tetangga. Kamipun langsung mengingatkannya.
"Hanif, lebih baik yang shalawatan atau yang a ba ta tsa." Begitu harapan kami, agar ia dekat dengan nilai-nilai Islam.

Pernah suatu saat saya mengajaknya ke tempat kerja saya, boleh mengajak anak karena kerja di hari libur. Di tempat kerja saya sudah biasa terdengar suara dangdutan. Ketika mendengar dangdutan, Hanif langsung melenggak-lenggokkan tubuhnya, sayapun langsung memberi isayarat ketidaksukaan saya dengan apa yang Hanif lakukan. Iapun langsung menurut.

Dan Hanifpun "berdakwah", kepada teman kerja saya, seorang bapak, yang keasyikan mendengarkan dangdutan, Hanif mengoceh.
"Bapak, jangan dangdutan, meningan shalawat atau a ba ta tsa." Masya Allah...

 

Postingan populer dari blog ini

Bahaya Pergaulan Bebas

Ketika Kuku kakiku Hampir Terlepas